Mungkinkah lahan aspal untuk balapan sudah mulai langka..?? tentu tidak. Indonesia masih kaya akan lahan aspal yang bisa disulap jadi sirkuit dadakan. Seperti contohnya saja, halaman parkir stadion yang kebanyakan adalah dari aspal, area jalan raya yang bisa ditutup dan disewa, hingga alun-alun di pusat kota yang biasa digunakan kejuraan road race seperti di wilayah Jawa Timur. Namun akhir-akhir ini di sektor pembangunan jalan, peran aspal mulai tergantikan dengan hadirnya beton yang tentu saja anti leleh. Sehingga saat sebuah jalan yang lokasinya memungkinkan untuk dibuat arena adu kebut resmi, tak jarang lintasan beton pun halal digunakan untuk kejuaraan balap road race.
Seperti kejuaraan road race beberapa waktu lalu, tepatnya Minggu 26 Juli 2015 yang digelar di kota Jababeka Cikarang. Lantaran tak ada sirkuit permanen disana, maka lahan sekitar stadion Cikarang yang terbuat dari beton pun dipilih jadi sarana dadakan adu ngesott.. 😀  Sama halnya juga yang terjadi di Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Lahan dadakan yang dipakai juga jalanan yang terbuat dari beton, dan sebagian sisi lain justru malah menggunakan jalan aspal. Bicara soal sirkuit beton, ini tentu bukan gaya baru. Trend ini sudah ada sejak 5 tahunan lalu. Meski beton, namun tidak ada indikasi bahaya entah itu licin atau pun yang lainnya. Mungkin hanya filling pembalap dan daya cengkram ban yang jadi pembedanya, selebihnya GPRS alias Gass….Polll… Rem… Secukupnya.. Rudi221Â