Menilik Daftar Kota di Jawa Tengah yang Aktif dan Pasif Gelar Event Road Race

 

Dalam Gambar| Irfan Ardiansyah, Kontingen Jawa Tengah @ PON JABAR 2016 XIX

Banyak yang tanya kepada 221 kira-kira seperti ini… “kenapa di kota kami tidak pernah digelar event road race ya..?” yup.. tak mudah untuk gelar event balap motor yang banyak menggunakan kuda besi bebek ini. Terlebih jumlah sirkuit hanya segelintir. Terkhusus di JATENG kita akan coba buat list, tentang daftar kota-kota mana saja yang potensial dalam menggelar event dan pastinya juga kota mana saja yang paling pasif bahkan event road race nya mati suri. Cekidot..

Kebumen

Kota yang satu ini tidak memiliki sirkuit, namun banyak bakat muda di kancah balap motor nasional dari kota Kebumen ini. Ada rider Honda Pradana Boby, Irfan Riadoh dan baru-baru ini muncul bakat cilik Puput Kribo gadis 7 tahun yang gemparkan kelas bebek 2 tak standard. Geliat road race kebumen cukup bagus, namun sirkuit masih belum ada. Event road race disini menggunakan jalan umum di sekitar alun-alun kota. Dan aktif ada paling tidak satu tahun sekali.

Pemalang

Di kota yang satu ini mungkin belum terdengar ada nama pembalap yang menonjol. Tapi salut untuk Pemalang, meski belum muncul nama yang kuat, namun Pemalang punya sirkuit permanen guys.. Sirkuit Pantai Widuri namanya. Paling tidak 1 tahun sekali disini rutin gelar event.

Semarang

Kota lumpia ini merupakan kota paling bersejarah bagi peradaban balap road race nasional. Yup.. Semarang punya sirkuit jadul legendaris Tawang Mas yang jadi saksi bisu pertarungan rider unggulan Indonesia era balap sebelum sistem regional bahkan yang namanya Motoprix pun belum lahir. Sempat vakum karena terbengkalai dari pengelolaan sejak 2006, akhirnya 2015 kemarin Tawang Mas diaspal ulang.. dan kini latihan rutin sering digelar disana. Terlebih di arena ini punya pentolan rider jadul tapi berprestasi, Deny Aditya. Dialah saksi sejarah dari sirkuit Tawang Mas ini. Tahun 2016 bahkan hampir menggelar event ke 3 kali di akhir Oktober mendatang.

Purwokerto

Kejuaraan balap motor bertitel besar  sangat suka mampir di Kabupaten Banyumas ini. Purwokerto sendiri memilik halaman parkir GOR Satria yang cukup luas sehingga memudahkan dalam menciptakan sirkuit buatan dengan berbagai model lay out yang bervariasi. Event Kejurnas Road Race MotorPrix dan Yamaha Cup Race [YCR] selalu mampir dimari..

Purworejo

Ada satu nama yang menonjol di kota ini, yakni pembalap seeded berprestasi Ardy Satya Sadarma yang namanya besar seiring nama Doni Tata di 2007 yang kala itu memang 2 nama ini jadi sorotan publik TV maupun media cetak. Tak banyak rider unggulan disini, namun paling tidak 1 tahun tetap ada event disini.

Boyolali

Secara geografis, Boyolali sangat dekat dengan Solo, dan tau sendiri, Solo itu gudang nya pembalap dan motor-motor kencang. Meski Boyolali sendiri kurang diunggulkan di soal prestasi balap road race, namun disini tak luput event meski satu tahun sekali.

Pati

Kota dijalur pantura Jawa Tengah ini merupakan kota kecil yang tak punya sirkuit permanen. Namun di Pati ada lahan parkir lapangan sepak bola yang cukup untuk asah skill nikung, Stadion Joyo Kusumo namanya, yang jadi tempat latihan alternatif para pembalap dari luar kota seperti Kudus, Jepara, Blora, dan Purwodadi. Meski tidak seluas seperti halaman parkir yang dimiliki stadion Maguwoharjo Jogja, namun sarana sederhana dengan trek bumpi ini lumayan melahirkan banyak bibit-bibit berbakat. Paling tidak 1 tahun sekali event road race digelar disini.

Blora

Antusias penonton road race di kota ini sungguh gila, namun tetap dalam etika tertib menonton. Penonton selalu sesak ramai. Sangat wajar sejak tahun 2015 lalu di kota ini event road race rutin digelar kembali setelah bertahun-tahun vakum.

Solo

Populasi pembalap di kota Solo sungguh tinggi. Mulai dari pembalap level hoby seperti cornering hingga level profesional bisa mudah kita temukan di Solo. Punya wadah sirkuit non permanen yang cukup luas, sungguh keberuntungan besar bagi pecinta balap Solo. Area parkir stadion Manahan hampir ramai digunakan latihan tiap hari. Event latihan bersama juga cukup sering digelar disini. Event besar kejurnas MotorPrix paling rutin mampir di Solo setahun sekali.

 

Dalam pantauan 221, 9 kota inilah yang produktif menghidupkan event road race Jawa Tengah. Beberapa kota sebenarnya juga cukup potensial dalam gelar event, seperti Purwodadi Kabupaten Grobogan, Jepara, Kudus dan Wonogiri. Hanya saja mungkin kendala lokasi yang menghambat.

Daftar kota yang tidak produktif menggelar event juga cukup banyak, seperti Brebes, Tegal, Cilacap, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Pekalongan, Kendal, Batang, Temanggung, Magelang, Demak, Salatiga, Sragen, Wonogiri dan Rembang. Perlu dipahami bahwa event bisa digelar di suatu kota dipengaruhi oleh banyak hal. Diantaranya adalah, faktor aktif dan tidaknya penggiat olah raga balap motor di kota tersebut. Lalu lokasi latihan yang ramai, baik seperti sirkuit permanen maupun non permanen, serta antusiasme penonton road race di kota tersebut, mengingat tidak semua kota memiliki penonton balap motor yang ramai dan ini jadi pertimbangan penting bagi penyelenggara. Kemudian faktor perijinan tempat untuk gelaran event juga jadi kunci penting road race bisa digelar atau tidak. ini mengingat ijin lokasi untuk menggelar event, utamanya bila menggunakan jalanan umum, sungguh tak mudah dilakukan. Menginat lokasi tempat umum biasanya terdapat objek-objek penting yang tak bisa terganggu dengan bisingnya suara knalpot, seperti rumah ibadah, pemukiman warga dan lain sebagainya.

Nah.. semoga menjadi pencerahan bagi para rider di Jawa Tengah, dan juga jadi pemahaman oleh kita semua dimanapun tempat, bahwa tak semua kota punya potensi sama dalam membuat event road race. Apalagi hingga saat ini gelaran event road race masih dominan gunakan jalan umum yang tentunya banyak pertimbangan hingga lokasi bisa deal diapakai. Semoga bermanfaat… Rudi221

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini