Mau bisnis di dunia adu ngesottt…??? tunggu dulu… yuk kita pahami sama-sama sisi untung dan rugi terjun di balap motor khususnya road race.!! Balap itu syarat dengan biaya yang cukup tinggi. Bisa kita bayangkan, berapa biaya untuk membuat motor balap, yang basisnya dari motor bebek wek..wekk. .. itu, bisa mencapai 50 juta bahkan lebih mas bro… Belum lagi soal biaya operasional, gaji mekanik, gaji pembalap, hotel transport dan lain seabreknya. Intinya balap butuh biaya tinggi, modal yang dikeluarkan akan sangat sia-sia bila tak menapaki podium tertinggi, terlebih untuk tim privater yang harus menjadi donatur semata wayang untuk timnya sendiri tanpa bantuan sponsor. Perlu diingat pula, bahwa hadiah dari menjuarai sebuah ivent nilainya tidak sebanding dengan biaya bikin motor balap, itu pun kalau menang, kalau tidak ya..jangan sampai menangis lah, kan masih banyak event yang lainnya.
Bila kita tarik benang merah, balap itu hoby mahal dan bahkan bila dilihat mayoritas kebanyakan yang turun dibalap itu indikasinya ya penyaluran hobi dan bukan penyaluran TKI, itu sih gak nyambung. Soal bisnis itu nomor sekian lah, menang tetap target nomor wahid. Gengsi sangatlah tinggi di balap, yang kuat maka dia yang berkuasa.. macam hukum rimba mas..brother…. Kalau mau cari untung jangan di balap deh.. mending dagang makanan, buka warung atau buka usaha yang lainnya, nah.. kalau usahanya sudah provit, baru deh bikin tim balap.. hahai… becanda kang bro.. tapi masuk akal juga sih. Intinya meskipun kesempatan untuk untung di balap itu minim, toh peluang tetap ada. Asal mampu menbentuk tim yang solid dan sering juara, apa lagi bisa ada di peringkat 5 besar kejurnas Motorpix misalnya, sponsor mana coba yang tidak melirik?. Bahkan dari tim yang tadinya privater pun bisa saja dilirik pabrikan kalau memang sering menang. Maka sering menang dan rela berkorbanlah, agar keuntungan secara finansial bisa didapat lewat ajang adu kebut ini.[Rudi221]