Ingat dengan Dedi Ilir…?, Pria asal Jepara Jawa Tengah yang terjun di Road Race Pati 2016 lalu ini pernah mengejutkan publik dengan aksinya. Yup.. nimbrung di kelas Bebek 4 Tak Tune Up 150 cc, doi pakai motor yang tak lazim di pakai guys… Bayangkan saja.., di kelas ini yang turun adalah motor-motor kencang ber cc asli 150 yang bukan bore up, seperti Yamaha Jupiter MX King 150 dan Suzuki Satria Fu 150. Tapi apa yang dilakukan doi..?? yup ngeyel nyemplung dan menyimpang dari kodrat balap era modern.
Baca “Honda C70 Jepara Tak Gentar Lawan Z1 Digertak MX-King Malah Kabur Duluan“
Doi turun pakai pitung guys… alias pitung puluh (70).. atau istilah umumnya disebut Honda 70. Yup.. tampilan memang Honda C 70 tapi tentu tidak dengan jeroan.. Kepada 221 saat bertemu di Road Race Blora Jawa Tengah, Minggu 19 Februari 2017 lalu.. Dedi buka borok mesin yang sesungguhnya. Yang pasti bukan hal aneh untuk saat ini Honda C70 turun di road race. Mengingat di jalanan sekarang banyak Honda C70 jadi-jadian dengan mesin yang diganti pakai Supra 100, Honda Blade.. hingga Supra GTR 150. Dan untuk yang modifikasi mesin dalam batas wajar, tak jarang yang nyemplung di balapan adu nikung.
Namun yang Dedi lakukan pada Honda C 70 nya tidak se-extream modif jalanan tersebut. Di sektor bak kopling masih nampak punya asli Honda C70, blok mesin dan head cilinder memang sangat jelas punya Honda generasi yang lebih muda. Lantas kenapa Honda C 70 ini bisa galak pecundangi Jupiter Z1 dan MX King..?? Berikut beberapa hal yang Dedi sendiri mengaku kepada awak crew 221 tepat waiting zone road race Blora lalu.
Kencang bukan tanpa alasan.., secara perhitungan matematis, tidak mungkin blok mesin sekelas kapasitas 100 cc bisa imbangi lari Jupiter Z1… Usut punya usut.. inilah pengakuan Dedi kepada kami “Sebenarnya itu hanya covernya saja mas nampak C 70, jeroannya sudah banyak yang saya rombak” tutur Dedi sambil menunggu giliran diadu. Yup… doi benar-benar jujur kacang ijo kepada awak media 221. Lanjut bercerita.. dan inilah yang dedi katakan.. “sebenarnya itu bisa kencang, karena as kruk saya ganti punya Honda Karisma mas” tutur Dedi yang sontak membuat kami kaget dan ketawa… wahhh… aib mesin comotan part dari saudara muda pun terungkap sudah.
Nampaknya langkah Dedi melakukan penggemukan isi volume cilinder atau cc terdongkrak dari langkah stang piston Honda Karisma yang lebih panjang. Ini pun didukung pemakaian blok milik Honda Supra Fit. Namun tentunya dinding linner yang tebalnya tidak seberapa, tidak bisa berikan kebebasan untuk pakai piston diameter besar. Jadi power motor ini tertolong dari as kruk atau dalam istilah umum Jawa di sebut Bandul yang panjang sehingga, dalam perhitungan volume cilinder sampai mendekati 130 cc. Stang seher panjang, pastinya power atas bawah jadi lebih aduhai.
Kami pun berkata “untung kamu nggak menang waktu itu Ded… kalau menang, bisa diprotes masal kamu… wkwkwk”… ucap kami keada Dedi yang sontak buat kami tertawa terbahak-bahak. Yupzz… entah itu menyalahi regulasi atau tidak.. yang pasti dengan banyak ubahan modifikasi di sekor mesin, sudah pasti rentan terjadi protes bila sampai motor seperti ini bisa finish di 3 besar.
Dedi juga mengaku bahwa sebenarnya ini bukan motor khusus balap, melainkan hanya motor touring yang dibangun mendadak saat ada balap terdekat saja. “ini sebenarnya motor touring mas.., saya menyiapkannya hanya 1 hari untuk balapan waktu itu” tambah Dedi. Sayang… C 70 jadi-jadian ini sekarang tinggal kenangan. Sudah jadi motor grastrack katanya… Dan kini Dedi aktif membalap dengan tunggangan yang lebih manusiawi yakni Jupiter MX. Mantabz… Rudi221