Siapa yang nggak tau Syahrul Amin. Pembalap Seeded Region 1 Jawa dengan nomor start # 199 ini bukanlah pembalap sembarangan. Di musim kompetisi Motoprix region 1 tahun 2014, ia merupakan pembalap dari tim besar Yamaha Ridlatama untuk kelas Seeded. Ia merupakan pembalap unggulan di Motoprix dengan rival yang juga bukan pembalap biasa seperti Agus Setyawan Yamaha RPM, Willy Hammer Honda ART, Sulung Giwa dari Putra Anugrah, dan sederet pembalap papan atas region Jawa. Sebetulnya Syahrul Amin adalah pemuda asal Makassar Sulawesi Selatan, yang merantau ke Jawa untuk balap. Meski pun ia dari Sulawesi Selatan, namun sejatinya Syahrul Amin ini merupakan asli putra Papua. Berdasarkan nara sumber, Syahrul asli papua, kemudian pindah ke Sulawesi Selatan dan pernah balap disana, kemudian merantau ke Jawa untuk mendalami balap road race, dan di Jawa justru Ia sangat berkembang. Syahrul juga penah sekolah balap di Hendriansyah Racing School (HRS) Jogja dan skill Syahrul semakin berkembang sejak tinggal di kota pelajar itu.
Tepat kemarin, 22 Februari 2015, di kota Biak Papua diselenggarakan Kejurda Road Race KMS Cup seri perdana. Event ini banyak diikuti oleh pembalap wilayah Papua. Ivent ini juga sangat ramai lantaran merupakan gelaran yang sangat jarang. Syahrul yang punya jam terbang tinggi, tentu saja bukan hal sulit untuk menang di kampung halaman sendiri. Kali ini Syahrul Amin perkuat tim Black kakopa DNA”24″ Racing Team Papua Barat. Ia pun dengan mudah mampu sabet title juara umum dengan menjuarai kelas bebek 4 tak tune up 110 cc seeded (MP2) dan 125 seeded (MP1). Sangat wajar bila bocah yang sering latihan di sirkuit Maguwoharjo Yogyakata ini merajai di road race Biak. Terlebih mental petarung Syahul di atas rata-rata. Syahrul juga pernah turun di kejuaraan bergengsi Indoprix 2014 untuk seri Binuang Kalimantan Selatan.
Di Papua sendiri event balap tak sepadat di Jawa, bahkan satu tahun bisa dihitung dengan jari. Seorang pembalap pemula asal Merauke bernama Esa asal kota Merauke pernah berkisah kepada Admin, bahwa balap ia hanya mengikuti event balap 1 tahun sekali. Tetap semangat para pembalap Papua, contohlah Syahrul yang nekat lintasi pulau untuk kembangkan karir balapnya.. gass…[Rudi221]