Siapapun yang terjun di balapan pasti dia cari memang..? bohong kalau cuma cari pengalaman… kecuali yang jam terbangnya masih datar-datar saja, itu beda lagi. Yang pasti kepentingan sebuah tim terjun dibalapan adalah untuk menang guna membayar kerja keras dan cucuran keringat para mekanik, dan crew serta biaya yang sudah dikeluarkan terlampau tinggi. Namun ada sisi unik di balap motor nasional tanah air. Coba lihat, kemenangan di ajang balap road race banyak didominasi tim yang bukan pabrikan. Utamanya ini terjadi di kejurnas Motoprix semua region. Padahal jumlah pasukan pabrikan tidak sedikit, namun tetap saja tim non pabrikan meraja lela di ranah balap Motoprix. Alasannya cukup beragam. Coba lihat dari segi motor balap. Motor balap kompetitif sesungguhnya di road race adalah Jupiter Z lama lebih tepatnya Yamaha Jupiter Z keluaran sekitar 2006 sampai dengan 2009, lebih akrab disebut sebagai Jupiter burung hantu. Tak bisa dipungkiri pula bikin kencang motor ini lebih mudah dibanding Jupiter generasi terbaru yang injeksi sekalipun. Terlebih lagi untuk motor-motor bikin kencang bebek Honda yang harus kerja keras agar bisa lawan Jupiter Z. Apa lagi Suzuki yang kini malu-malu kucing gak mau nongol di Motoprix.
Sisi keunggulan tim non pabrikan, adalah bebas riset tanpa dibayang-banyangi arahan atau aturan dari pihak produsen motor. Banyak pula tim-tim non pabrikan yang menggunakan Jupiter Z lama yang justru kuat dari segi pendanaan yang malah ungguli tim pabrikan. Tim pabrikan punya aturan dan kebijakan tersendiri, misal wajib pakai jupiter Z1, padahal pada kenyataannya motor ini cukup sulit ungguli Jupiter Z lama. Tim Honda juga sama, pengguna Honda minoritas di Motoprix, paling menonjol didominasi tim pabrikan, meskipun kadang mampu imbangi jupiter Z, namun tetap saja jumlah jumlah Jupiter Z lama lebih bejibun di lintasan, dan wajar bila pekerjaan Honda makin berat. Intinya pasukan non pabrikan yang punya dana kuat cukup banyak, dan Jupiter Z yang penggunanya didominasi privater sangat menjamur jumlahnya.[Rudi221]