Bila umumnya pembibitan pembalap cilik dilakukan di kelas bebek 4 Tak Standard MP5, MP6, berbeda dengan pembalap cilik Jawa Tengah ini. Dan jadi sorotan ribuan pasang mata saat sesosok imut dan sedikit agresif ini nongol ..mak bedundukk.. diantara puluhan peserta di kelas bebek 2 tak standard di VSC Old & New Year Nite Race 2016 sirkuit Mandala Krida Yogyakarta Kamis lalu. Ia pun jadi peserta paling kecil di balapan yang digelar malam hingga jelang siang ini. Tubuhnya kecil banget guyss… 😀 kira-kira sama lah.. dengan Aldi Satya Mahendra.
Namanya Elang Buana asal kota Boyolali. Ukuran tubuhnya yang mungil ternyata bukan penghalang untuk terjun berkompetisi di balap road race. Uniknya bocah 10 tahun ini tak memiliki rasa takut sedikit pun, padahal ini adalah pengalaman pertamanya ikut balap. Saat tim #221 wawancara, semangat menjawab tiap pertanyaan ditunjukkan dengan wajah riang dan ketawa-ketawa. Naik motor tanpa dipegangi bukan hal yang sulit bagi siswa SD Negeri Pucang Tulung Klaten ini. Namun semangatnya sangat berapi-api.
Ikut di kelas bebek 2 tak standard, Elang kebagian jatah masuk QTT di jelang tengah malam. Jatuh bangun saat QTT tak membuat bocah ini kapok sedikitpun dan berlanjut di final di sekitar jam 6 pagi. Sayang, bocah imut ini tumbang di lap awal tepat saat masuk R1 sirkuit Mandala Krida. Ia jatuh tepat ditikungan pertama karena ban belakangnya kehilangan cengkraman. Namun ia segera berdiri, tetapi tak cukup mampu berdirikan motornya yang tentu saja sangat berat baginya. Muka polos dan ceria tetap terancar di wajah Elang saat buka helm.
Secara teknik balap, Elang memang masih jauh dari matang, namun seperti inilah cara pembibitan yang benar, jadi tidak hanya rajin latihan, namun juga harus sekali-sekali merasakan berkompetisi di balap resmi. Good Job rider cilik.. Rudi221