Bagian dari provinsi Jawa Timur yang terpisah pulau namun terhubung jembatan panjang Suramadu ini boleh dibilang wilayah kota kecil. Meski pun kota kecil, namun minat balap road race disini sungguh tak bisa dianggap remeh. Misal ada gelaran road race di Madura, dan peserta yang kebanyakan dari Blitar, Tulungagung, Ponorogo dan sekitarnya tidak hadir, dijamin tidak akan kekurangan peserta. Ini mengingat populasi motor balap disana sungguh tinggi sekali. Paling menonjol dan paling banyak adalah bebek 2 tak nya. Bebek 2 tak Madura tak hanya dikenal tinggi populasinya, namun juga gila-gila kencangnya.
Dan untuk wilayah Madura, kali ini kota Pamekasan nampak hidup sendiri dunia balap motor nya, dibandingkan dengan kota-kota lainnya di pulau garam itu. Hanya Bangkalan tercatat yang juga aktif gelar event. Namun citra balap kota Pamekasan kali ini nampak lebih hidup dengan 3 kali event road race dalam setahun. Angka 3 kali itu tergolong fantastis untuk ukuran kota kecil. Apa lagi kota-kota lain di JaTim mayoritas hanya setahun sekali, bahkan tidak ada sama sekali seperti Sampang dan Sumenep untuk tahun ini.
Untuk tahun 2016 ini saja, Pamekasan sudah gelar 2 kali event Kejurda Road Race. Dan Minggu ini 13 November 2016, kota Pamekasan juga akan kembali gelar event lokal Bupati Cup Road Race Memperingati Hari Jadi Pamekasan ke-486. Satu catatan penting, bahwa di kota ini event road race tak hanya banjir peserta lokal maupun sekitar madura. Namun dari segi antusiasme penonton, Pamekasan sungguh luar biasa. Soal tiket penonton dijamin laris manis. Bahkan ditahun lalu pagar sempat jebol karena tingginya jumlah penonton yang berdesakan ingin melihat jalannya balap dari dekat.
So.., meski kota kecil namun spirit balap cukup tinggi. Ini bisa menjadi percontohan untuk kota lain, bagi paa penggiat olah raga balap motor untuk bisa ciptakan kemasan balap yang lebih diminati baik bagi penonton maupun dalam menjaring banyaknya peserta yang selalu banji seperti road race Madura. Rudi221
