Para rider sekalian…, kita semua tentu tahu kalau pengelompokkan kelas di balap road race telah diatur dalam buku peraturan IMI. Motor bebek 4 tak ada kelasnya sendiri, bebek 2 tak juga dikelompokkan sendiri, matic sendiri, apa lagi jenis sport yang jelas-jelas beda kelamin, tentu dipisahkan kelasnya. Hanya saja pencampuran beda genre terjadi di balap Indoprix dan IRS di tahun lalu dan di event pengganti Indoprix di tahun ini. Namun masih bisa dimaklumi karena mereka dibatasi isi volume cilinder alias cc yakni 150. Dengan adanya kelas tersebut, maka tak usah heran bila melihat Suzuki Satria FU, Yamaha Jupiter MX, Honda CB150R dan Yamaha Vixion bercampur dalam satu balapan.
Namun bagaimana bila kelas bebek dicampur aduk dengan kelas matic..??? adil kah.. saat motor yang mekanisme mengail tenaganya harus menggerakkan kaki dan tangan menekan kuat tuas kopling harus melawan motor yang respon powernya cukup cepat dan tinggal gass rem saja..??? hemm.. dan ini terjadi di event bertitle Road Race Pati awal Agustus 2015 lalu guyss…. Dimana terjadi campur aduk antara bebek bergigi dan motor tak bergigi dalam satu kelas. Jadi pemandangan pun menjadi beda lantaran satu race tersebut ada Satria FU, Jupiter MX, Kawasaki ZX, Suzuki Next dan Yamaha Mio. Macam gado-gado guyss… 😀 Tentu kondisi ini memiliki alasan, karena tidak mungkin panitia lomba membuat kelas asal-asalan. Hal ini terjadi ketika jumlah peserta di kelas matic tune up 200 cc tidak memenuhi kuota layak start/balap, yang hanya 2 peserta saja… wuihh.. 😀 Dan berhubung juga kelas Bebek 4 Tak Tune Up 150 cc jumlah kontestannya sangat mepet, maka dicarilah jalan keluar terbaik. Walhasil 2 kelas ini digabung dalam satu race namun bukan satu kelas. Meski penggabungan dilakukan, namun tetap hasil podiumnya disendirikan. Jadi meski dalam satu kelas, juara kelas bebek 150 dan matic ini tidak dicampur. Gass… Rudi221
