Para rider.., pemandangan di balap road race tentunya lebih cenderung diwarnai oleh kuda besi bebek. Bebek-bebek 4 tak tune up seolah telah menjadi pemandangan di lika-liku adu kebut. Ya.., terang saja, apa lagi kelas ini merupakan kelas puncak. Bagaiamana dengan kelas sport..?? kelas ini hampir punah di Indoensia. Bagiamana tidak, untuk event kejurnas saja tidak ada kelas sport. Ini bukan tanpa alasan, sangat dimaklumi karena lintasan road race yang memang kecil belum layak untuk digunakan adu ngesot motor berkelamin sport. Hanya beberapa ivent saja yang melestarikan kelas sport. Diantaranya adalah Honda Racing Championship (HRC), mayoritas event kejurda di wilayah Jawa Barat, Kejurda wilayah Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Namun siapa sangka di wiilayah Timur Indonesia, kelas ini justru masih dilestarikan. Seperti di event Kejurda Road Race KMS Cup Kabupaten Biak 22 Februari 2015 lalu. Kelas Sport standar 150 cc pun memanjakan penonton dan memriahkan gelaran adu kebut yang jarang digelar di kota tersebut. Kelas ini masih meriah di sana, dan salah satu tim yang merajai kelas ini adalah Black kakopa DNA”24″ Racing Team Papua Barat. Tim ini mampu menggiring pembalapnya di podium puncak kelas sport standar 2 tak 150 cc. Adalah pembalap dengan nomor start #09 Arso Plentes yang mampu Juara 1 di kelas yang tergolong langka itu. Dengan kuda besi Kawasaki ninja 150 cc, pembalap yang nampak sudah tak muda lagi ini mampu unggul dari pembalap-pembalap Papua lainnya. Semoga mampu menginspirasi daerah lain agar kelas sport standar tetap hidup. Gas..poll Papua. [Rudi221]