Bila melihat kejadian seperti ini, jangan langsung menyalahkan si pelaku ya gaess… 😀 salah sendiri sarana minim hehei… just kidding guys… 😀 kan balap road race bukan olah raga yang baru ada kemarin sore, bukan pula olah raga yang tidak bisa membawa bangga nama bangsa di ajang balap dunia. Tapi sampai sekarang tetap saja sarana yang digunakan adalah ala kadarnya, seperti di lahan parkir, pangkalan truk, jalan desa, dan tempat-tempat yang lebih aneh lainnya. Seperti yang terjadi di Kabupaten Bangkalan pulau Madura Jawa Timur ini. Mau gimana lagi.., mau latihan tak ada sarana yang memadai. Walhasil pembalap sana harus rukun berbagi jalan dengan para supir truk dan supir bus antar kota.
Yup.., ini adalah latihan road race bersama yang dilakukan oleh para pembalap wilayah Bangkalan. Tepat di desa Metajasah Kelurahan Mlajah Kabupaten Bangkalan, ini tadinya merupakan persawahan dan tambak yang dibangun menjadi jalan raya penghubung antar kota. Jalur ini juga merupakan jalan menuju makam ulama terkemuka setempat, yakni Kiyai Syaichona Cholil. Tentu ukuran jalannya besar dan dibuat dua arah, sehingga ada celah jalan untuk putar balik…, bim salabim.., jadilah sirkuit dadakan untuk latihan di sore hari… 😀
Mungkin secara etika ini tidak patut dicontoh, namun memontum kondisi jalanan yang tidak terlalu ramai ini membuka peluang untuk dipakai sebagai tempat latihan, meski harus sesekali menunggu bus antar kota dan truk yang melintas, dan juga sangat hati-hati saat putar balik. Dibantu crew yang turut berjaga di lintasan, latihan pun tetap lancar hingga selesai. Tak hanya pembalap setempat saja yang latihan disana ada juga dari kota-kota lainnya Sampang dan bahkan Shakespeare Racing Team Lamongan yang terkenal punya puluhan motor balap juga latihan di jalanan ini. Jangan ditiru ya guyss… cukup mereka saja yang begitu.. kalian jangan.. 😀 Rudi221