Para rider sekalian.., yang hobi dengan adu kebut di tikungan walaupun hanya sekedar suka nonton, pasti ada lah.. dalam hati terbesit ingin ikut serta merasakan adrenaline berpacu di atas kuda besi sambil merebahkan tubuh dan motor di tikungan. Namun balap itu kan mahal, dan hanya milik mereka yang punya uang segunung. Itu cukup realistis, bayangkan saja, biaya bikin motor balap bisa mencapai 30 bahkan 60 juta lebih. Belum lagi perlengkapan dan seabrek keperluan yang lain, intinya balap itu syarat uang. Namun harapan tetap saja terbuka kalau mau jadi pembalap namun hanya punya modal dengkul. Dan jadi pembalap cornering adalah alternatifnya.
Ya… cornering bisa jadi cara instan untuk jadi pembalap KW super.. hahaiii… yang penting bisa ngesot dengkul dengan aksi miring-miring layaknya pembalap betulan. Toh, modalnya hanya motor standar yang cukup dimodifikasi murah meriah seperti penggantian ban ukuran 90/80 untuk motor bebek, dan foot step underbone, guna untuk menyamakan posisi seperti motor balap betulan. Kini di berbagai kota, umumnya di wilayah pulau Jawa, Cornering sedang mewabah. Club-club cukup menjamur saat ini, sehingga memudahkan kita bila ingin bergabung untuk beraksi di tikungan dengan cara instan. Beberapa kota yang aktififitas corneringnya ramai umumnya adalah kota-kota yang memiliki lahan untuk latihan balap. Untuk saat ini yang ramai ada di daerah Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Subang, Blitar dan Bogor. Bahkan di Semarang, seperti yang kita lihat pada gambar, lahannya bukanlah aspal, melainkan bata paving, gila nggak…!!. Tak apa lah.. yang penting ngesot…221