Sungguh tragis melihat ocehan di dunia maya mengenai mundurnya Honda dari ajang balap tertinggi di Indoensia Indoprix. Di beberapa media seperti kolom komentar di blog maupun komentar di facebook bahkan di fanpage Road Race Indoensia sendiri, banyak netinem menyuarakan kekecewaan mereka lantaran Honda mundur dari ajang balao Indoprir. Masyarakat balap dunia maya memiliki pandangan atau penilaian yang berbeda-beda mengenai mundurnya Honda ini. Sebagian menilai Honda sudah tak bisa melawan kencangnya Yamaha, sebagian lagi berpendapat bahwa taka ada untungnya balapan di Indoprix karena serinya terlampau sedikit yang tak efektif untuk berburu, dan sebagian lagi menganggap bahwa promosi di Indoprix tidak efektif untuk penjualan.
Apapun penilaian pubilk, ya itulah suara masyakarat yang sangat beragam opininya. Namun perlu RRI luruskan disini bahwa, turunnya sebuah pabrikan di ajang perombaan balap motor itu tentu dilandasi banyak kepentingan. Pertama soal promosi, kedua pembibitan dan pembinaan pembalap, lalu yang ketiga tentu saja cari menang. Dari segi promosi tentu akan jelas terlihat susah dicapai dengan hanya 5 seri lomba, dan bisa kita lihat semrawutnya jadwal Indoprix 2014, maju mundur bahkan lokasi lomba yang berpindah-pindah. Perlu diingat, balap Indoprix menggunakan motor bebek, dan penjualan motor bebek di pabrikan manapun sedang lesu, karena tergerus trend matik dan sport fairing. Ini tentu menjadi pertimbangan serius Honda. Soal pembibitan tentunya juga menjadi koreksi tersendiri bagi Honda. Pembalap Indoensia tak akan berkembang bila hanya balap di atas bebek. Belum lagi serinya yang terlampau sedikit, yakni 5 seri. Bayangkan seandainya di seri satu dan dua Honda punya point unggul lalu di seri 3 pembalapnya terjatuh dan tak finish, tentu sangat rugi dari sisi point. Just Opini ya rider.. [Rudi221]