Tinggal di Daerah Minim Event, Kiat Rider Lampung ini Loncat Berburu Prestasi di Jawa

Fredi Sayur 20 th (kanan) bersama tim, saat turun di Road Race Blora bersama CYCLUR DAUS PJ ROHMAT SAMZ Yogyakarta

     Bagiamana mungkin seorang pembalap bisa berkembang, namun di daerah sendiri sangat jarang ada event balap..? tentu bisa… dan pemuda Lampung ini terjang segala keterbatasan meski daerah sendiri paceklik event balap road race. Fedry Arisandi 20 tahun membuktikan bahwa… untuk bisa eksis balap tak harus andalkan event di daerah sendiri. Padahal biasanya bibit muda berkembang pada umumnya adalah dari event di rumah sendiri.          Namun rider muda yang akrab disapa Fedri Sayur ini lakukan loncatan jauh. Yup… ok lah di Lampung tidak ada event.. namun hasrat meniti prestasi di atas aspal bukan lantas mati. Di wilayah Jambi dan Muara Enim Sum-Sel kegiatan balap motornya tergolong hidup. Dan inilah ladang empuk bagi sayur untuk salurkan bakat di awal-awal karirnya.

      Memulai kiprah balap sejak tahun 2010, prestasi Sayur tidak jelek. Namun sayang harus berhenti vakum balap selama 2 tahun karena larangan dari sang ibunda agar fokus sekolah dulu. Yang pada waktu itu Sayur masih duduk di bangku SMP. Saat kembali aktif balap lagi… Sayur makin mematangkan diri serius meski balapan jauh ke wilayah lain.

     Dan di 2014 lalu pulau Jawa pun dalam incaran Sayur. Di Jawa dianggapnya tempat yang tepat untuk salurkan bakat. Pelan tapi pasti dengan biaya sendiri mulai balapan sekedarnya. Di akhir 2014 namanya mencuat di ajang pencarian pembalap berbakat Suzuki Indonesia Challenge [SIC]. Yup.. doi merupakan finalis SIC seri Malang JATIM setelah singkirkan puluhan peserta.

     Tak berhenti di SIC saja, event-event lokal di Jawa mulai jadi incaran. Meskipun secara kapasitas kemampuan Sayur bukanlah rider papan atas, namu berkat jam terbangnya yang padat lumayan banyak menarik minat beberapa tim di Jawa. “Dulu balap memang pakai biaya sendiri mas, tapi sekarang bersyukur ada tim yang ajak main” Sayur berkisah pada kami.

    Sukses memang butuh proses.. dari mulai balap pakai dana mandiri atau pribadi dan kini berkembang dipercaya tim balap untuk jadi joki andalan, tentu bukanlah pencapaian kecil. Bahkan Sayur mengaku saat akan membuat wearpack di AHRS, biaya menjadi sangat ringan karena terbantu dari banyaknya sponsor yang nempel. “Ini saat bikin wearpack saya sangat terbantu mas, karena ada banyak sponsor yang nempel termasuk ada dari Lampung juga” celotehnya pada kami. Keterbatasan.. TERJANG SAJA..!!!! Semangat para rider Lampung lainnya.. Rudi221

at Road Race Blora 2017, Lumayan podium 5 kelas Bebek 4 Tak 125 cc open. Finish dibelakang gerombolan Seeded JATENG
Penampilan Fedri Sayur saat Nite Race Jogja 2017

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini