Menilik Daftar Kota di Jawa Timur yang Aktif Gelar Event Road Race

pic|road race Ponorogo 2016

     Senang sekali membahas road race Jawa Timur, apa lagi jadwal event balap motor disini sangat padat merakyat. Event ramai, penontonnya pun juga super antusias. Dan itulah faktor yang membuat Road Race Jawa Timur kian ramai eksis. Sinergi antara padat-nya event serta penonton yang selalu padat merakyat jadi nafas penting Road Race JATIM hingga saat ini. Apa lagi peserta juga tak kalah antusias. Bahkan banyak menarik minat rider-rider luar provinsi untuk cicipi persaingan di balap motor lingkup Jawa Timuran.

     Dan kali ini 221 akan membuat list daftar kota mana saja yang aktif gelar event dan kota mana pula yang pasif atau bahkan tidak pernah menggelar sama sekali. Yup… berikut hasil analisa tim 221. Siapkan kopi dan cemilan, karena lumayan panjang ini… 😀

1. Ponorogo

Bumi reog yang super eksotis akan budaya “Reog” nya yang khas ini, soal balap motor juga tak kalah eksotis. Ponorogo sama sekali tidak punya sirkuit permanen, namun event road race rajin mampir kemari. Mengandalkan sirkuit buatan jalan raya, paling tidak 2 kali setahun tetap ada gelaran road race. Event dikota ini juga lebih banyak pancing minat rider-rider dari jauh,seperti Yogyakarta hingga pulau Madura.

2. Bojonegoro

Kota yang satu ini sama sekali tidak memiliki sirkuit, bahkan lumayan sulit untuk sekedar menemukan lokasi latihan balap. Tapi minat muda-nya akan balap motor sungguh tak sebanding dengan sarana yang ada. Minat balap sungguh tinggi disana. Event road race pun rajin mampir kemari, bahkan 1 tahun bisa sampai 2 kali.

3. Magetan

Kota yang satu ini berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Kota ini juga memiliki bibit muda dan pembalap ternama nasional. Ada pembalap Yamaha Aldila Eka Darma, lalu ada rider cilik Honda M Adenanta, dan rider muda Honda Trijaya Sidrap Mario SA. Dalam satu musim memang tidak padat evennya. Tapi paling tidak satu tahun sekali event road race sering mampir kemari.

4. Pacitan

Di Pacitan sering ada gosip “akan diadakan event road race” namun selalu gagal. Untuk pacitan minat balap muda mudi nya lumayan antusias. Bahkan beberapa mereka latihan balap ekstrim berbahaya di jalan raya “jangan ditiru..!!” karena tak menemukan sarana latihan yang memadahi. Meski banyak hambatan kesulitan, namun paling tidak ada event 1 kali dalam setahun di kota seribu gowa ini.

5. Trenggalek

Sungguh beruntung Trenggalek punya stadion Minak Sopal yang juga terdapat lahan aspal yang memadai disana. Untuk bakat muda dari kota ini belum nampak menonjol, namun event road race di kota Trenggalek ini aktif. Paling tidak 2 event mampir dalam setahun di kota ini.

6. Tulungagung

Nggak sanggup komentar rasanya kalau biacara soal balap road race TULUNGAGUNG. Antusias balap disini super-super bagus, padahal hingga saat ini Tulungagung belum punya sirkuit. Hanya GOR Lembu Peteng yang desas desusnya akan dijadikan sarana. Penonton di road race Tulungagung selalu ramai sesak meriah. Soal lintasan balap, tentu saja menggunakan jalan raya. Meski begitu, paling tidak 2 event mampir kemari dalam setahun. Oh iya… kota ini juga punya banyak rider unggulan nasional seperti Sulung Giwa Yamaha Bahtera, Faisal Sidoel, Fatah NA dan masih banyak lagi.

7. Blitar

Sama hal nya seperti Tulungagung, Blitar super-super keren soal gelaran balap motor. Blitar punya sirkuit Green Park, namun hingga saat ini belum bisa difungsikan untuk menggelar hajatan road race. Sirkuit buatan jalan raya masih jadi alteratif untuk event road race di Blitar. Penonton balap disini tergolong tinggi, event road race bisa saja mampir 3 kali dalam setahun di Blitar.

8. Malang

Malang punya julukan “kota bunga”, Malang juga tergolong kota dingin.., tapi selalu dipanaskan oleh padatnya event road race. Unik bila bicara soal balap motor di Malang, kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya ini tradisi gelaran road race nya sangat rutin terjaga sejak puluhan tahun lalu. Soal sirkuit permanen, Malang tidak punya, tapi bicara soal event, gelaran dari yang kelas club event lokalan hingga nasional serta ajang balap satu merk, tak pernah lewatkan kota malang.

Malang sendiri punya banyak opsi lokasi untuk menggelar balap motor. Seperti lokasi legendaris depan Balai Kota Malang, lalu di jalan raya besar tengah kota Jl. Simpang Balapan, dan pastinya yang paling menggigit adalah sirkuit yang memanfaatkan halaman stadion Kanjuruhan di Kepanjen Malang yang kini banyak event tertarik untuk menggelar hajatan balap disana.

9. Batu

Kota yang satu ini bukan lagi ikut Malang. Yup.. Batu adalah Kabupaten yang sudah memisahkan diri sejak lama dari kota Malang. Soal dunia balap, Batu lebih kental ke Motocross, mengingat tradisi event motocross nasional terjaga sejak puluhan tahun diadakan di kota apel ini. Namun soal road race, Batu tidak kalah dengan kota-kota lainnya di JATIM. Event Night Race atau balap malam hari terjaga rutin diadakan di kota wisata Batu meski satu tahun sekali. Suguhan balap malam hari ala sirkuit Sidrap di Sul-Sel ini juga mampu sedot banyak peserta dibanding event-event lainnya di siang hari.

10. Kediri

Tidak punya sirkuit permanen, bukan halangan bagi Kediri dalam menggelar event road race. Soal nama-nama menonjol dari kota ini mungkin tak banyak, namun soal gelaran road race, Kediri lumayan pro aktif. Apalagi ada GOR Joyoboyo Kediri  yang area luarnya bisa dipakai untuk event. Disini, event bisa diadakan sampai 3 kali dalam setahun.

11. Bangkalan

Ketika pertama masuk pulau Madura, maka kota inilah yang akan kita jumpai. Bangkalan sama sekali tidak punya sirkuit. Tapi ada yang unik disini. Terdapat jalan raya besar dua arah atau jalan umum yang dilewati bus-bus besar. Namun malah dipakai latihan balap anak-anak setempat. Yang latihan disana pun tak hanya pembalap setempat, bahkan dari luar kota seperti Surabaya dan Lamongan pun latihan disana. Namun gelaran road race tetap menggunakan lokasi jalan tengah kota. Intinya minat balap disini tinggi, event road race pun rajin mampir kemari. Paling tidak sekali dalam setahun event road race JATIM tak melewatkan giliran Bangkalan. Sayang panitia punya masalah saat ,menggelar event disini, penontonnya yang susah dikendalikan.

12. Pamekasan

Tak hanya Bangkalan yang sering jadi persinggahan event road race, Pamekasan juga tergolong aktif soal gelaran event. Bahkan tahun 2016 ini saja, sudah 2 kali gelar event besar Kejurda Road Race JATIM. Tak ada sirkuit disini, namun sekali ada event peserta lokal-nya lumayan banyak. Event disini juga selalu mampu sedot peserta dari kota sekitar seperti Sampang, Bangkalan dan Sumenep yang populasi pemilik kuda besi di kelas 2 tak nya cukup tinggi.

pic|Road Race Pamekasan 2016 “crash”

Itulah 12 kota yang dalam pantauan, memang terjaga eksistensinya menggelar balap motor. Ada pun beberapa kota berikut juga punya potensi sama seperti 12 kota di atas. namun masih mengalami banyak kendala.., berikut datanya..

– Sidoarjo

Sempat ada event di awal tahun 2016, namun pasca insiden maut nampaknya road race di Sidoarjo akan susah kembali digelar disana.

– Lamongan

Lamongan sempat eksis tahun lalu, desas-desus akan adanya event di 2016 ini juga terus bergulir. Namun masalah lokasi masih jadi kendala klasik bagi lamongan. Di kota ini juga merupakan gudangnya pembalap berbakat. Dan tentunya tim fenomenal dengan puluhan motor dan eksis kejurnas SHAKESPEARE 45 Racing Team juga turut mewarnai image “racing” pada kota soto Lamongan.

– Sampang

Bakat muda Indonesia  banyak lahir dari kota di pulau Madura yang di himpit Bangkalan dan Pamekasan ini. Desas-desus akan diadakannya event road race di Sampang terus bergulir. Namun kendala lokasi lagi-lagi jadi hambatan bagi Sampang gelar event road race.

– Madiun

Kota pecel yang satu ini tergolong pasif dalam gelaran road race. Namun diam-diam malah bikin gebrakan. Yup.. Madiun baru saja menyelesaikan Sirkuit permanen di Jl. A Yani. Bahkan saat ini sirkuit sudah dipakai untuk latihan. Indikasi sangat kuat dunia road race Madiun akan bangkit lewat sarana sirkuit permanen yang tak dimiliki setiap kota ini.

– Probolinggo

Probolinggo tercatat 1 kali gelar event di 2016 ini. Seri GMFKPPI Road Race mampir kesana beberapa bulan lalu. Namun geliat event balap motor di Probolinggo tidak rutin tiap tahun ada.

– Jember

Belum ada nama pembalap yang menonjol dari kota Jember, namun antusias anak-anak lokal soal road race cukup tinggi. Tercatat tahun 2015 lalu event road race mampir di Jember, namun tahun ini belum ada. Tetap saja potensi untuk turut ramaikan road race JATIM tetap ada.

– Lumajang

Hampir dua tahun kota ini vacum event road race. Tapi harusnya Lumajang balap motornya lebih menyala. Mengingat ada bakat muda berbahaya yang lahir disana. Feros Kuncir rider muda Yamaha dan M Ghofar rider belia Honda JATIM adalah putra-putra terbaik Kota lumajang. Meski begitu, kota ini belum punya sarana untuk latihan balab. Bahkan beberapa pembalap Lumajang bertaruh keselamatan dengan latihan balap di jalan raya.

pic|Road Race Pamekasan 2016

Dan berikut daftar kota-kota yang pasif dalam gelaran road race:

Mojokerto : Tercatat tahun 2014 sekali gelar event, namun belum ada lagi event yang kembali kesana.

Surabaya : Pasca penutupan Sirkuit Kenjeran, harapan event road race di kota nomor satu di JATIM ini sangat kecil.

Gresik : Bukan basisnya balap road race

Pasuruan : Bukan basisnya balap road race

Bondowoso : Bondowoso punya rider nasional ternama M Zaky, tim road race disana juga banyak, namun untuk event road race masih vakum hingga saat ini.

Situbondo : Bukan basisnya balap road race, Meski banyak pembalap disana

Banyuwangi : Bukan basisnya balap road race

Ngawi : Balap road race kurang dominan di Ngawi

Nganjuk : terakhir ada event 2014, sekarang belum ada lagi event mampir di Nganjuk

Tuban : Bukan basisnya balap road race

Jombang : Bukan basisnya balap road race

Sumenep : Kota ini memiliki antusias balap motor yang cukup bagus, namun mungkin karena jaraknya yang tegolong jauh, menjadikan event road race vakum disini. Terakhir, tahun 2014 Bupati Cup Road Race pernah mampir di Sumenep. Namun hingga sekarang belum terdengar lagi mengenai kandidat event disana.

     Jangan disalah artikan, yang kami sebut “bukan basisnya balap road race” artinya, banyak faktor yang tidak mendukung untuk digelar disana meliputi: tidak adanya lokasi, rendahnya minat balap, dan tentu saja tidak ada tokoh penggiat balap road race nya. Mengingat road race bisa terlaksana itu juga dipangaruhi oleh tokoh-tokoh balap setempat yang giat menghidupkan olah raga balap motor.

     Itulah tadi uraian review panjang mengenai tingkat produktivitas masing-masing kota yang ada di Jawa Timur dalam menggelar ajang balap road race. Untuk Jawa Timur sendiri image balap road race nya cukup kuat. Tak hanya event balapnya yang padat, pembalap-pembalap andalan dari level kejurda hingga Asia, lengkap komplit ada di Jawa Timur.

     Semoga bahan pengetahuan yang ringkas sederhana namun terlalu panjang ini, menjadikan wawasan tambahan buat kita semua. Ok berhubung kopi-nya sudah habis.., maka sekian info sederhana dari kami… Thanks Rudi221

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini