Intip Detail Motor Balap Suzuki Royal Crystal aka Tornado Thailand + Cagiva Stella

    Kiriman seorang teman bernama Mr. โกบอย ตรัง dari Thailand ini sebenarnya susah kita cerna guys. Bahasa kami yang beda menjadikan redaksi #221 susah berkomunikasi dan bertanya-tanya lebih dalam. Pakai bahasa Inggris pun cuma dibalas dengan emoticons senyum dan lebih sering dibalas dengan gambar motor balap.

    Yang pasti, lewat kiriman gambar beliau coba menceritakan tentang aktivitas balapnya disana. So singkat saja guys, kita ungkap atau review gambarnya satu-satu, semoga terkuak maksud tersembunyi didalamnya. Gass…

Kuda besi Thailand ini terindikasi kuat pakai racing part dari Malaysia, nampak ada beberapa stiker seperti Racing Boy, UMA Racing & Faito. Cagiva Stella 115 Kuning yang gagah nampak disana dihimpit Nonda Nova Dash 125.

    Kita cermati dari gambar nampak samping depan, di Indonesia ini kita kenal dengan nama Suzuki Tornado GS 110 cc. Namun beda dengan di Thailand. Disana bebek berasap ini disebut sebagai Suzuki Royal Crystal 110 cc. Dari pengamatan di sektor mesin, tak ada beda dengan Tornado baik bentuk maupun isi volume cilinder yang 110 cc. Hanya saja kaki-kaki yang membedakan antara Royal Crystal dan Tornado. Versi produksi masal sejauh pengamatan, Royal Crystal tidak menggunakan sistem pengereman disc brake depan alias masih tromol. Beda dengan di Indonesia dimana Tornado ada 2 versi yakni GX [rem tromol] dengan knalpot konvensional, dan GS dengan sistem rem cakram depan dan knalpot model lebih sporty.

   Dari segi modifikasi, kaki depan nampak mencangkok dari motor lain. Tabung shock depan terang-terangan menggunakan milik Suzuki RG Sport 110 cc atau disini kita kenal sebagai Suzuki Satria 120 R. Secara fisik hampir mirip dengan punya Tornado GS maupun Shogun R lama dengan lubang as roda tepat di tengah-tengah, hanya saja tabung milik RG Sport/ Satria R ini lebih besar dengan kapasitas volume oli yang tentu saja lebih banyak. Kestabilan dan kokoh didapat dari shock semacam ini.

   Lanjut ke disc brake depan, secara nyata itu bukan milik motor Suzuki atau pun racing part. Melainkan, ini adalah punya bebek Honda, lebih tepatnya milik Honda Nova Dash RS 125 yang merupakan bebek 2 tak ayam jago tersohor di Thailand. Fisik piringan cakram ini juga sama bentuknya dengan milik Honda NSR 150 R kelahiran 1997.

     Hanya saja sisi kurang menarik dari kuda besi ini adalah sistem perpindahan gigi yang secara jelas tidak menggunakan kopling tangan atau manual. Knalpot racing yang nempel menunjukkan motor ini masuk kelas tune up.

     Terlihat samar, sistem pengereman belakang menggunakan disc brake hasil modifikasi. Shock breaker pakai model tabung, namun tak terlihat jelas merk apa.

   Ini penampakan saat doi mau berangkat gass.. poll.. guyss… 😀 nampak service car nya terlihat serius banget.. udah kayak tim RMS Sidrap aja.. hehe. Jika kita amati, disana ada Kawasaki Serpico 150 cc satu gen dengan Kawasaki Victor 150 atau kalau disini Ninja 150 R. Hanya saja Serpico beda bentuk rangka maupun body belakang serta fairing depan, sebelahnya ada Honda Nova Dash 125 cc, lalu terlihat jelas ada si kuning dari negeri Italy Cagiva Stella 115 cc 2 tak, lalu disampingnya lagi ada Honda Nova Dash.

Bisa disimpulkan tim balap ini hanya fokus di kelas 2 tak, dan nampaknya kelas 2 tak disana juga masih ramai baik sport maupun bebek. Dan dari bentuk fisik motor, terbukti motor balap bebek di negeri kita jauh lebih maju. Sayangnya mau minta gambar saat balap belum bisa, lantaran sang pemilik motor sulit memahami bahasa inggris. Next.. semoga kita bisa korek lebih dalam lagi tentang balap di Thailand. Gass.. Rudi221

Sang pemilik juga merasa bangga guys, motornya bisa nampang di Fan Page Road Race Indonesia. Ini adalah screenshot yang diunggah di akun facebook-nya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini