6 Ketakutan yang Harus Diusir Pemula Saat Terjun Balap

pic ilustrasi|GMFKKPI Road Race Malang 2015

    Yang sudah memutuskan terjun balap, tentu tak ada lagi yang namanya “rasa takut”. Namun beberapa pengalaman buruk menjadikan mentalitas bertarung menjadi rendah dan jalan ditempat. Bagi para pemula, 6 hal berikut ini tidak boleh lagi ditakutkan. Cekidot..

Tertinggal Paling Belakang

     Salah satu pil pahit saat balapan adalah ketika sepanjang race tak mampu merangsek pada barisan terbaik seperti 10 besar atau 5 besar. Paling parah dan kurang beruntung adalah ketika berada di posisi paling buncit atau tertinggal di belakang. Dalam posisi seperti ini, seorang rider harus mampu memotivasi diri untuk tetap bertahan dan terus perbaiki catatan waktu. Sayangnya sebagian pemula sering kali justru merasa “down” saat di posisi paling buncit, dan keburu hilang percaya diri dan malah semakin melambat.

     Jadikanlah pengalaman berada di posisi belakang saat race untuk lebih baik di race selanjutnya. Ini bukan hal yang memalukan, tapi jadikan pelajaran agar keinginan untuk jadi yang terdepan jadi semakin kuat di race selanjutnya.

pic ilustrasi|Road Race Semarang 2015

Di-overlap

     Banyak alasan kenapa seorang pembalap bisa sampai di overlap bahkan oleh semua peserta lain. Faktor teknik balap yang kurang matang adalah salah satunya. Terlalu lambat di tikungan, telat buka gas saat keluar tikungan, dan mengerem terlalu jauh dari bibir tikungan, adalah beberapa kelemahan yang sering dirasakan pemula, sehingga banyak “detik” terbuang hingga jauh melambat dibanding peserta lain.

     Di-overlap bukanlah hal buruk bagi pemula yang baru beberapa kali ikut balap. Dari dioverlap karena terlalu lambat, justru kita dapat ilmu dari sana. Artinya, perbaiki kekurangan diri, segera koreksi sektor mana yang membuat lemah, apakah motor yang kurang kencang atau teknik membalap yang buruk.

Trouble Engine

    Dalam balap road race, trouble engine atau mesin bermasalah saat lomba adalah hal biasa, bahkan di ajang balap motor tertinggi di dunia Motogp, trouble engine sering kali tak terhindarkan meski persiapan sudah rapi dan matang.

pic ilustrasi|Road Race Semarang 2015 kelas bebek 4 tak 150 cc

Saat sedang asyik berkompetisi beberapa lap, namun harus terpaksa masuk paddock lebih awal karena trouble engine, sering kali membuat kekecewaan besar dan frustasi bagi pembalap. Ini hal wajar, namun jangan sampai terbawa stress atau bahkan emosi. Ditengah suasana balap yang panas, bising, dan tensi tinggi, berusahalah tetap tenang dan lakukan yang terbaik.

Jatuh

    Hal sangat biasa untuk hal yang satu ini. Tentu tak ada perasaan takut sedikitpun bagi para pemula yang terjun di balap dengan risiko “jatuh” ini. Namun ada kalanya setelah benar-benar merasakan jatuh yang berakibat fatal, beberapa pembalap menjadi kecil nyalinya. Namun pada sebagian besar mereka yang pernah jatuh, justru menjadikan nyali semakin berlipat. Jatuh bukan untuk ditakutkan. Selama kondisi motor dalam keadaan baik, fisik prima, teknik membalap benar, paham titik-titik berbahaya di sirkuit, “jatuh” bisa menjadi sangat minim dalam balapan.

pic ilustrasi|GMFKKPI Road Race Malang 2015 kelas 4 tak standar pemula

Patah Tulang

    Risiko buruk yang satu ini adalah pil paling pahit dalam olah raga balap motor. Perlengkapan balap yang kita kenakan kadang hanya melindungi bagian luar saja, sedangkan bagian dalam tubuh sering kali tidak aman saat kecelakaan. Dan “patah tulang” adalah kejadian yang bisa menghentikan karir balap seseorang karena terlampau “down” atau justru jadi titik balik semangat yang menggebu-nggebu saat sembuh atau pulih.

Kematian Akibat Kecelakaan Fatal

    Risiko terburuk dari olah raga balap motor adalah kecelakaan fatal. Wearpack berbahan kulit sapi, helm standarisasi dunia “Sneel”, dan sepatu balap mahal sekalipun, sifatnya hanya melindungi secara kondisional. Bagian tertentu dalam tubuh kita, tak selalu mampu dilindungi oleh piranti tersebut, dan kita sendirilah yang harus melindunginya.

    Sejauh ini, angka kematian di balap road race bisa dibilang sangat.. sangat.. rendah sekali, meskipun sirkuit yang ada kebanyakan adalah sirkuit dadakan yang berbahaya. Risiko dari kecelakaan fatal seperti meninggal memang sulit dihindari. Namun ini tidak lantas dijadikan hal yang menakutkan. Beberapa cabang olah raga punya risiko terburuknya tak terkecuali balap motor. Selama kita membalap dengan perlengkapan yang memadahi, dan mampu mengendalikan motor balap dengan baik, hal ini tak perlu lagi ditakutkan. Tenang, doa, dan fokus, insyaAllah keselamatan menyertai kita.

    Saat sudah berada di arena balap, tidak boleh ada lagi yang namanya “takut” dengan apapun yang terjadi dalam balapan nanti. Fokuskan pada pencapaain hasil terbaik. Juara tak harus jadi target bagi pemula yang baru terjun. Terpenting membalaplah dengan benar dan maksimal. Abaikan berbagai ketakutan yang ada dipikiran. Jangan sampai menggangu fokus untuk meraih prestasi. Semoga bermanfaat. Rudi221

pic ilustrasi|GMFKKPI Road Race Malang 2015

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini